Setelah mengikuti
tes SBMPTN dengan begitu santai susah payah, akhirnya gue jadi
mahasiswa. Eitsss, sebelum diresmikan jadi mahasiswa beneran, gue kudu ikut
ospek, atau istilah kampus gue itu PK2MB (Perkumpulan Kepala Keluarga yang
Masa Bodo) ehm, gue udah lupa
kepanjangannya, yang pasti MB-nya itu Masa Bodo Mahasiswa Baru.
PK2MB
PK2MB itu sebenarnya Cuma 3 hari
doang, tapi dengan beberapa usulan licik para senior, atau pikiran lugu para
dosen, maka dibuatlah “pra PK2MB” selama 2 hari. Jadi total semuanya 5 hari
(12-16 Agustus). PK2MB penuh dengan penyiksaan batin, mulai dari senior-senior
kampret itu nyuruh kita jalan jongkok (lo kate gue ini kodok?) sampe kimoto.
PK2MB di fakultas gue sangat identik dengan kimoto. Apa itu kimoto? Apakah
kimoto adalah bumbu masakan musuhnya ajinomoto? Atau apakah kimoto adalah artis
jepang porno yang dicekal FPI karena akan main film di Idonesia? Apakah kimoto
adalah istri ke 10 eyang nggak subur?
Jadi KIMOTO ADALAH gerakan dengan
mengangkat tangan sama rata dengan bahu, kaki dibuka selebar bahu, terus
sedikit jongkok. Ehm bukan jongkok, jongkok tapi bokongnya diangkat sedikit.
Dan menyanyikan lagu dengan lirik seperti ini:
♪ MARI KITA KIMOTO,
KIMOTO, KIMOTO, MARI KITA KIMOTO LEBIH KE BAWAH ♪
Terus harus nahan beratnya bokong kita
selama beberapa menit. KAMPRET? YEAH DEFINITELY KAMPRET BEYBEH!
Ketika gue dan temen-temen maba
lainnya disiruh kimoto, gue dalam hati “KAMPRET LO SEMUA NYURUH KITA KIMOTO!
GUE KASIH MAKAN AJINOMOTO SEKARUNG BARU TAU RASA LO SEMUA”. Tapi sayang,
aspirasi kecil dan licik itu nggak kesampaian. Cuma disimpan dalam hati. Sama
kayak 2 orang yang temenan dan saling suka tapi nggak berani bilang karena
terbendung oleh “pertemanan”. #plakkk
Gue berangkat dari kos jam 7 dan
pulang jam setengah 6. Jadi hampir 12 jam para senior kampret itu nemenin kita. Sewaktu PK2MB, yang cewek
disiruh pake kaos warna biru muda (biar mirip ikan paus biru yang disetrum
ubur-ubur), pake celana olahraga kebalik, pake sepatu kets dengan tali rafia,
rambut dikuncir 2, pake kaos kaki bola diluar celana dan beberapa permintaan
aneh lainnya. Jadi inilah penampakan gue saat sepulang PK2MB:
salah satu warisan dunia yang sudah diakui UNESCO
bicara soal senior, ini menurut
analisis berdasarkan kemiripan struktur kromosom, ada beberapa senior yang
mirip artis. Misalnya ada yang mirip Ryan Delon (iye, Ryan Delon kecebur di
lumpur) dan dia ini mirip juga sama penulis buku Idol Gagal. (sumpeh Ndra, gue
ga boong ihihihik), ada yang mirip edrick tjandra (tapi ini edrick yang udah
diet 5 tahun, soalnya yang ini kurus), dan ada yang mirip Okan Cornelius (tapi
yang ini Okan yang udah berjemur di pantai Malalayang selama 1 bulan).
Inilah mereka:
TAPI MENURUT GUE...
Format PK2MB itu harusnya bukan
menjadi ajang balas dendam para senior yang dulu juga disiksa. Harusnya PK2MB
lebih mendekatkan para maba dengan senior agar tidak menciptakan “jurang pemisah” atau dalam bahasa
Manado-nya “awkward”. Ini malah menimbulkan kesan kampret bukan kesan senang, padahal kesan
pertama itu sangat penting. Contoh sederhananya misalnya lo kencan buta sama
cowok yang dikenal di twitter, twit-twitnya keren, pas ketemuan langsung,
boro-boro keren, penampilannya kayak Wiz Khalifa gak mandi 2 windu. Sama sekali
nggak memberikan kesan yang sekeren twit-twitnya. Padahal itu adalah kesan
pertama. Setelah ketemuan, tentu lo untuk kedua kalinya udah males ketemuan
sama dia atau bahkan unfollow dia.
PK2MB itu harunsnya juga mengenalkan gedung-gedung kampus, supaya kita sebagai
mahasiswa baru juga nggak bakalan kesasar atau salah masuk ruangan yang banyak gue alami. Supaya gue tau ruang
dekan sebelah mana, atau ruang PD 1 dimana, gue bisa curhat sama mereka mengenai
mantan atau pun gebetan atau cari tahu senior-senior mana yang ganteng dan
single.
Jadi kesimpulannya: PK2MB kurang
berkesan sama gue. Beda sama fakultas-fakultas lain, banyak happy-nya. Otomatis Maba-mabanya juga
makin dekat sama Seniornya tanpa ada rasa underestimating.
Jadi gue harap PK2MB selanjutnya makin
gokil dan nggak ada kimoto dan semacamnya. Hidup FPIK UNSRAT!
Siyu~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar