*bunyi ringtone HP*
‘Halo Tita, ada apa.?’ kata gue di hp
‘ada yang mau aku ceritain.. aku udah mulai terbiasa disini. Di sekolah,
aku banyak dapat teman-teman baru.. mereka semua baik banget..’
Seorang sahabat adalah orang yang sangat berharga. Sahabat
dimana kita bisa menuangkan segala curahan hati. Dan salah satu sahabat yang
sering gue denger curhatannya adalah Tita. Dia orangnya baik sekali. Semenjak dia
pindah ke Makassar Januari tahun lalu, hubungan persahabatan kita gak putus. Kita
tetap telepon-teleponan. Dia sering curhat sama gue tentang kehidupan barunya
mulai dari suasananya, temen-temen barunya dll. Kalau ada orang yang nelpon di
HP gue itu antara 2 orang, kalau nggak nyokap gue, pasti Tita. *maklum hape
orang jomblo single*. Tita
adalah sahabat gue dari TK sampe SMA.
Dia pernah curhat cowoknya baik banget. Katanya selalu
nemenin dia, selalu antar-jemput dia, pokoknya baik banget. Namanya Enda.
Gue pengen banget ketemu Tita di Makassar, kalau
misalnya bokap dapet tugas di Makassar, gue bisa ikut dan ketemu Tita disana.. dan
kita bisa jalan-jalan hehehe :D
Dia bilang kalo dia akan pulang pas Natal. Gue seneng
banget karena gue udah rindu dan gak bertemu dengannya hampir setahun. Rencananya,
kalo dia pulang Manado, kita akan jalan-jalan, nonton bioskop, ke mall dll sama
seperti tahun lalu sebelum dia pindah ke Makassar.. tapi rencana itu hanyalah
tetap rencana.. sepertinya waktu belum mengijinkan.
Pada Desember 2012 lalu, dia sempet curhat kalo
akhir-akhir ini dia sering sakit perut dan muntah-muntah. Akhirnya dia masuk
rumah sakit akhir bulan Desember. Rencana dia pulang ke Manado batal. Tita pun
memberitahukan bahwa dia sakit ginjal bocor. Gue kaget Tita mendapat penyakit
yang serius seperti itu. Setahu gue, waktu sekolah di Bitung, dia gak pernah
sakit serius, palingan sakit yang ringan-ringan seperti flu.
Sampe pada bulan Januari lalu, Tita gak pernah
menghubungi gue lagi. Gue coba sms tapi gak dibales. Twitternya pun udah lama
gak di-update. Ah, mungkin dia udah
sembuh dan sibuk dengan sekolahnya, pikir gue begitu. Setelah beberapa hari
kemudian, gue coba sms lagi tapi gak dibalas. Hhmmm kayaknya Tita lagi
sibuk-sibuknya.
Sampe pada hari Senin, gue dengan gak sengaja
melihat Tita ter-tagged di sebuah
foto. Gue gak percaya kalau foto itu adalah Tita. Di foto tersebut, terlihat
Tita nggak sadarkan diri dan tampaknya dalam keadaan koma. Banyak peralatan
medis yang tertermpel di badannya. Melihat foto itu gue jadi nggak tega melihat
Tita dalam keadaan seperti itu :’(
Tita yang sedang berjuang untuk kembali bersama
kita lagi :’(
Kayaknya yang upload foto tersebut adalah temannya
Tita, dia bilang kalo Tita terkena penyakit Sindrom Nefrotis. Karena penasaran,
gue browsing tentang penyakit itu.
Sindrom Nefrotis adalah penyakit pada ginjal dimana protein banyak terdapat
pada urin, sedangkan pada darah kurang dan kolestrol pada darah meningkat. Dan mungkin
itu istilahnya ginjal bocor, yaitu protein yang lolos bersama urin. Kurang lebih
seperti itu.
Semoga Tita cepat sembuh dan bisa kembali seperti
biasanya..
Hari Kamis, 14 Maret 2013 gue ke sekolah jam 5
karena ada praktek olahraga. Diluar masih gelap dan gue udah mau ke sekolah. Gak
salahnya gue ngecek timeline twitter dulu,
Cuma mau tau kalau temen-temen lain udah pada on the way sekolah apa
belum.
Gue kaget gak percaya.. waktu seakan terhenti..
Innalilahi wa inailaihi rojiun.. sahabat kita terkasih, Tita telah meninggal
dunia. Gue baca twit dari Puphed bahwa Tita udah meninggal dunia tadi jam 1
pagi. Gue mencoba menahan air mata.
Sampai di sekolah masih gelap, tapi temen-temen
udah banyak yang datang buat praktek olahraga. Suasana pun menjadi sedih. Sebelum
praktek olahraga, kita menggelar doa bersama. Air mata pun menetes. Gue menangis.
Gak menyangka Tita pergi untuk selama-lamanya. Kenangan-kenangan bersama Tita
pun langsung memenuhi kepala.
Gue ingat, waktu itu kita ada belajar kelompok di
rumanhya Intan. Kita pulang jam 10 malam. Tita akan dijemput ojek langganannya,
dan gue bingung pulang pake apa soalnya udah lumayan jarang ada angkot. Rumah
Tita jauh dan arah rumah kita berlawanan, tetapi Tita menawarkan untuk
mengantar gue sampe dirumah. Gue, Tita dan Om ojek langganannya bertiga di
motor. Tita memang orang yang sangat baik.
Gue ingat, waktu itu Tita mengajak gue ke rumahnya
karena ingin meminta file yang ada di flash disk gue, tapi gue sempet nolak
karena uang gue nggak cukup, dan Tita bersedia membayar ongkos transportasinya.
Di perjalan menuju rumahnya, gue sempet merekam video. Sampai sekarang video
itu masih tersimpan di laptop gue..
Gue ingat, waktu itu sebelum Tita pergi ke
Makassar, dia memberi jam tangan. Sebelumnya, dia berdiskusi dengan Chris dan
Tiren kalo jam tangan ini bakal dikasih ke siapa, dan akhirnya Tita memberi jam
tangan itu ke gue. Sampe sekarang, jam tangan itu masih tersimpan di lemari..
Gue ingat, setelah curhat, gue bercanda minta isiin
pulsa biar Cuma lima ribu, beberapa saat kemudian, dia sms kode voucher pulsa
lima ribu..
Gue ingat dia suka banget lagu ‘Goodbye Days’ –
Yui.
Gue ingat banget waktu itu gue, Chris dan Tiren ke
Manado dengan naik kendaraan umum. Kita bertiga gak hafal jalan ke rumahnya
Tita di Manado, dan Tita memberi tahu cara ke rumahnya se-detail mungkin. Akhirnya kita bertiga menemukan rumahnya Tita, tapi
kita coba bercandain dia dengan nelpon kalau kita udah kesasar, padahal kita
udah disamping rumahnya.
‘Halo Tita, gimanaa nih.. kita udah nggak tau ada
dimana.. kayaknnya kita tersesat deh.. dihutan-hutan gitu.. gimana nih Tita..
tolong jemput kita huhuhu’
‘aduhhh, gimana dong?? emang sekarang kalian
dimana?’ jawab Tita yang kedengarannya panik.
‘aduuhh kita juga nggak tau kita ini dimana... coba
deh kamu keluar dulu..’
Tita pun keluar dan..
‘SURPRISEEEEEE!!!! HAHAHAHAA :D’
Kita berempat pun ketawa.
Hari Jumat sore, gue dan seluruh teman-teman
sekelas melayat ke rumah duka. Akhirnya tangis gue pecah.. gue menangis melihat
Tita terbujur kaku dengan memakai gaun pink didalam peti. Gue gak percaya kalau
didalam peti itu adalah Tita, sahabat yang selama ini selalu gue denger
curhatannya. Suara tangisan dari seluruh teman-teman sekelas memenuhi ruangan
itu. Sisi mencoba menguatkan gue agar ikhlas melepas kepergian Tita. Melihat wajah
Tita yang pusat pasih mengingatkan pada senyumnya degan lesung pipi yang manis,
dan tawa yang khas. Semua momen-momen kebersamaan bersama Tita telah menjadi
kenangan dan teringat kembali.
Selamat jalan Tita..
Gue sadar, banyak kesalahan yang gue perbuat kepada
Tita, seperti gue me-reject
teleponnya Tita, tapi itu karena gue lagi belajar di sekolah. Maafkan gue
Tita.. gue banyak salah.. tapi gue rasa sekalipun Tita gak pernah berbuat
kesalahan sama gue. Dia orangnya baik sekali dan religius.
Banyak sekali keinginan yang Tita inginkan, seperti
dia pengen banget pulang ke Manado dan ketemu sama gue dan teman-teman sekelas,
dan katanya dia pengen banget kuliah perminyakan di ITB dan masih banyak lagi..
Sebelum kepergiannya, ada beberapa twitnya @TithaTitutt
yang bagi gue sangat dalam..
Sebelum dia pergi ke Makassar, dia juga sempat
menulis note di facebook, dan ini isinya:
Terima kasih ya.. kalian masih suka temenan
denganku... jadi sahabatku..
Maaf karena aku buat kalian kesal dengan perbuatanku.
Jujur..
Awalnya aku merasa kesal dengan kalian (nggak
semua sih) karena kalian kalau ada masalah atau salah paham.. pasti kalian
langsung sms ke semua-semua, tulis status di FB, saling sindir, dan nyeritain cerita yang nggak bener.. :(
Pas lihat itu, aku rasa kayaknya kita nggak
mungkin menjadi sahabat.. :’(
Tapi lama kelamaan ternyata aku salah..
Seiring dengan berjalannya waktu, rasa
persahabatan antara kita mulai tumbuh..
Meskipun masih ada perbuatan kayak yang diatas
(sms ke semua-semua, tulis status di FB, saling sindir, dan nyeritain cerita yang nggak bener) tapi lama kelamaan
itu mulai hilang..
Dengan yang aku salut, kuta mulai bisa
menerima kekurangan masing-masing :)
Bahkan, kita jadi kelihatan seperti keluarga
sekarang..
Aku senang
mendapat sahabat seperti kalian :)
Aku senang bercanda dengan kalian
Mendengar cerita kalian yang ketinggian
Mendengar kalian nge-gombal :D
Mendengar cerita kalian yang lucu hihihi :D
Dan masih banyak lagi
Dari kalian aku belajar banyak hal, terutama
dalam pelayanan untuk Tuhan.. :)
Terima kasih
sudah memberikan teguran +
nasihat + kritikan + pujian (kalo ada) untukku.
Kalau kalian membaca ini, jangan pikir ini surat
terakhir yaa.. hehehe :D
(Gatha,
Ceers, Andre, Ped.ped, Sisi, Angel, Anita, Caren, Nisa, Tito, Tiren, Intan,
Vhe, Pi.u, Giant, Hide, Hille, Kei, Kevin, Mark, Martono, Momon, Daeng, Tita,
Puji, Rere, Rian, Yuni, Stenly, Vanboy, Vanes, Che, Bero)
Palm
Cukuneneng is the Best =D
Tita..
ini memang surat terakhir untuk kita.. :’(
Ini
adalah foto-foto kebersamaan gue, temen-temen dan Tita:
(yang paling kiri: Tita, tengah: Caren, paling kanan: Gue)
entah kenapa, Tita terlihat bercahaya disini.
Tita dan Acar
kita berempat waktu di Manado
gue dan Tita
Selamat
Jalan Sahabat
Persahabatan
kita tak akan terlupakan
Senyummu
tak akan terlupakan
Tawamu
tak akan terlupakan
Walaupun
kita berbeda keyakinan, semoga Tita beristirahat dengan tenang disana..
Semoga
Tita mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. Amin.
...dan
HP-ku tak akan berbunyi lagi menerima telepon dari-mu dan tak akan mendengar
curhatanmu lagi, Sahabat..
Rest
In Peace, our friend, our family, and our sister, Natasha Maharani Ariella Oroh.
We all
love you.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar