Gue inget waktu SMP kelas 9, gue
punya temen namanya Lina. Anaknya cantik, rambutnya panjang, dan wajahnya oriental. Suatu hari, Lina nangis. Gue bingung kenapa
dia nangis di pojokan kelas. Matanya sembab dan wajahnya basah penuh dengan air
mata. Karena penasaran, gue cari tau kenapa Lina nangis. Ternyata Lina nangis
karena dia baru diputusin cowoknya, karena cowoknya lebih memilih cewek lain. Dia
kelihatannya patah hati banget. Gue masih bingung, emang sampe segitunya ya kalo patah hati? Gue gak ngerti kenapa Lina nangis cuma gara-gara patah hati. Waktu itu
menurut gue kalo patah hati itu nggak usah sampe nangis-nangisan.
Sampai saat ini pun gue gak ngerti,
karena gue sama sekali gak pernah pacaran. Sama seperti Bang Alitt, gue hanya
bisa sampe ke tahap gebet-gebetan. Yaa.. inilah nasib gue sebagai jomblo ngenes.
Cuma bisa bermimpi dan berharap kalo gebetan kita itu nembak kita. Sebagai
cewek, kita hanya bisa menunggu dan menunggu sampe dia nembak. Masalah disini
adalah: kapan dia nembak?
Itu adalah masalah utama. Menurut
gue, semua cewek itu pasti punya cowok yang dia suka. Walaupun itu cewek
tomboy, cewek tukang upil, cewek jorok, cewek yang suka mangap, dan semua cewek
yang tergolong aneh pasti punya cowok yang dia suka meskipun hanya sebatas
menjadi seorang secret admirer.
Setelah Bella dan Fau curhat sama
gue tentang pacar mereka, gue pikir betapa beruntungnya mereka telah
mendapatkan seseorang yang bisa membuat bahagia walau hanya sementara, atau
mungkin selamanya.
Mungkin gue gak pernah pacaran,
tapi gue bisa merasakan atmosfir kebahagiaan yang Bella dan Fau rasakan. Walau
hanya sebatas cinta diam-diam, tapi itu berhasil membuat sebagian kaum cewek
senyum-senyum sendiri. Wajahnya, senyumnya, suaranya selalu terpikir. Sebagai
cewek, jatuh cinta diam-diam itu begitu sulit. Betapa sulitnya seorang cewek
menunggu dia untuk nembak, lebih sulit lagi kalo dia nggak kenal sama kita. Pihak
cewek nggak mungkin kan melakukan first
move? Apalagi nembak..
Apa yang para cewek rasakan kalau
cowok yang suka itu deket sama cewek lain? Hati itu udah kayak sate. Dibakar
didalam api cemburu kemudian hangus menjadi abu yang tinggal harapan yang nggak
mungkin lagi kembali ke bentuk semula. Mungkin, ke sekolah/kampus/kantor Cuma
buat wajahnya doang. Tapi itu cukup berhasil membuat hari semakin indah.
Gue semakin mengerti apa itu
jatuh cinta diam-diam setelah membaca “Analogi Cinta Sendiri” yang ditulis oleh
Dara rayoga dan buku “Marmut Merah Jambu” yang ditulis oleh Raditya Dika.
“Pada akhirnya, orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa mendoakan.
Mereka Cuma bisa mendoakan, setelah lelah berharap, pengharapan yang ada dari
dulu, yang tumbuh dari mulai kecil sekali, hingga lama makin besar, lalu
semakin lama semakin jauh. Orang yang jatuh cinta diam-diam pada akhirnya
menerima. Orang yang jatuh cinta diam-diam paham bahwa kenyataan terkadang
berbeda dengan apa yang kita inginkan. Terkadang yang kita inginkan bisa jadi
yang tidak kita sesungguhnya kita butuhkan, dan sebenarnya, yang kita butuhkan
hanyalah merelakan. Orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa, seperti yang
mereka selalu lakukan, jatuh cinta sendirian.” -Marmut Merah Jambu, Raditya
Dika
“dan ketika sebuah karya lahir dari rasa patah hati, gue pikir itu
cukup membuktikan bahwa dia yang membuat patah hati, gak cukup tangguh untuk
menjatuhkan gue.” –Analogi Cinta Sendiri, Dara Prayoga
Semula gue kira jatuh cinta itu
simpel: saling suka >> si cowok nembak >> jadian. Tapi gue salah,
ternyata cinta gak se-simpel yang gue kira. Hal-hal kecil seperti dia senyum
saja bisa membuat seorang secret admirer bahagia banget. Ngeliat dia lagi online chat di facebook aja udah bisa membuat keringetan seember. Ternyata kebahagiaan seorang secret admirer itu sangat simpel. Dan
nyesek ketika dia lagi deket sama cewek lain. Kasian~
Sekarang gue ngerti kenapa Lina
nangis,meskipun konsepnya berbeda; Lina nangis karena dia putus dari cowoknya,
dan seseorang putus dari gebetannya.
ciyuss? miapah? :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar