Selasa, 10 Desember 2013

Habitat Mahasiswa



Sebuah habitat bukan hanya untuk tempat tinggal, tetapi tempat untuk bertahan hidup. Sebuah habitat harus memiliki hal yang bisa membuat si spesies bertahan hidup. Sebuah spesies yang dinamakan mahasiswa (khususnya mahasiswa berasal dari planet asing luar kota) bisa saja tinggal dimana saja, bisa di ruang dekan, ruang rektor dan ruang dosen pembimbing. Kalo yang gue sebutin tadi sih itu habitatnya para mahasiswa semester banyak. Tapi buat para maba yang masih unyu-unyu dan innocent, (bukan Cuma maba sih) habitat mereka adalah kos-kosan.
Sebuah kos-kosan sangat berperan pada nasib seorang maba di masa depan. Analoginya seperti orang yang baik-baik kalau bergaul dengan lingkungan yang buruk pasti orang itu juga akan menjadi orang yang ga baik. Jadi kayak gitu, sebuah kos-kosan emang Cuma ‘seonggok’ kamar yang diberi nyawa oleh pemiliknya. Ngerti? Gue juga gak ngerti.
Setelah beberapa bulan gue tinggal di kos-kosan, gue akan memberikan ulasan tentang beberapa jenis kos-kosan (habitat) dengan para penghuninya yang sebagian besar merupakan mahasiswa (spesies).
1.       kos-kosan murah. Kos-kosan jenis ini paling banyak ditemukan. Kisaran harga (khususnya di Kota Manado) dari yang paling murah banget 250 ribu / bulan sampe 450 ribu / bulan. Kamarnya? Lo mau tidur aja ga bisa ngelurusin badan, tidur hanya bisa duduk. Kos-kosan seperti ini banyak diminati oleh mahasiswa semester banyak yang sudah melupakan berapa banyak SKS yang udah dikontraknya. Kos-kosan murah terbagi atas 2:
a.       kos campur. Ini sangat berbahaya pada maba yang innocent dan lugu yang merantau untuk mendapatkan ilmu pengetahuan di bangku kuliah. Tentunya kos campur sangat menguji iman maba yang seperti itu. Bayangkan jika dia seorang yang sangat beriman waktu di kampungnya lalu dengan keadaan, keterpaksaan dan dengan faktor kesasar dia pun terjebak dalam kos tersebut. Tanpa sengata dia melihat kamar sebelah ada 2 sejoli yang ... ah sudahlah. Jangan diterusin, entar blog gue jadi blog esek-esek lagi -__- lagi pula gue masih dibawah umur :3
b.      kos yang hanya menerima cewek/cowok. Nah, untuk kos jenis ini sangat cocok untuk mahasiswa yang ingin membahagiakan orang tuanya. :’)
2.       kos-kosan mahal. Kos-kosan jenis ini kebanyakan dihuni oleh organisme tingkat tinggi, yaitu spesies yang bertulang belakang, jenis sel prokariotik dan tidak mempunyai membran inti. Mahasiswa yang menghuni kos seperti ini kebanyakan dari fakultas kedokteran, fakultas ekonomi, fakultas teknik, dan fakultas yang paling banyak memiliki mahasiswa yang merupakan organisme tingkat tinggi. Kos-kosan mahal harganya berkisar dari 500 ribu sampe jutaan rupiah. Malah ada yang harganya sampe ratusan juta rupiah, tapi itu ngekos di Buckingham Palace. Biasanya kos-kosan dibawah 1 juta kamarnya gak terlalu besar dan gak ada isinya sama sekali. Beberapa ada yang kamar mandi dalam. Kalau harga kos diatas 1 juta udah ada isinya, kamar mandi dalam, AC, dan kamarnya udah bisa dibikin tempat main futsal. Beberapa kos-kosan mahal memberlakukan kos campur, tapi anak-anaknya tidak seperti anak-anak di kos-kosan campur dan murah yang sering mempertontonkan film blue. #gubrak
Dari beberapa jenis-jenis kos yang telah gue paparkan, gue tinggal di kos yang.. biasa-biasa aja. Pas gue masuk kamar itu masih ditinggali oleh tukang bangunan, maklum kos-kosan gue waktu itu masih dibangun. Pertama gue nempatin kamar itu, masih memakai cat dasar putih pada dindingnya. Dan gue kaget pas pulang dari kampus, nyokap gue nyuruh orang ngecat dindingnya dengan warna... pink. Kyut bukan? Ya, gue terlihat kyut kayak Nicki Minaj.

Ini adalah keadaan kamar kos gue:


Gak lupa gue juga bawa oleh-oleh dari kelas waktu SMA dulu. Papan absen siswa yang gue jambret. Sangat bermanfaat:
Kos gue ini dipenuhi oleh orang-orang yang gak biasa. Mereka punya ciri khas masing-masing. Dibawah ini gue akan memaparkan beberapa spesies  yang ada di kos-kosan:
1.       Ibu Kos. Dia merupakan kepala suku di kos-kosan. Ibu kos memiliki kekuasaan tertinggi. Apapun yang diperintah harus diturutin. Kelebihan ibu kos adalah dia bisa nyanyi rock. Lagu rock kesukaannya adalah ‘Senia dan Syalom’. Belum pernah kan dengar lagunya? Hampir tiap hari dia selalu teriak teriak ‘SYALOOOOOOOOOOOOMMMMMMMMM SENIAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!’ siapa Syalom dan Senia? Nanti gue jelasin entar. Ibu kos ini mungkin memiliki pita suara yang lebih lebar dari yang normal, karena ketika dia tertawa, ngomong atau yang paling nyeremin adalah teriak, telinga gue bisa-bisa keluar kodok. Setiap pagi gue mau ke kamar mandi, gue melihat dia udah duduk manis di depan tv nonton acara gosip dengan memasang wajah mirip Feni Rose keselek biji duren. Setiap gue pulang dari kampus, dia online facebook dengan tab Mito-nya sambil dipijit oleh Om Emil. Bener-bener kehidupannya enak banget. Mungkin dulu guru TK-nya pernah nanya ke anak-anak ‘cita-cita kalian mau jadi apa?’ lalu ada seorang anak dengan tubuh gempal, rambut terurai hingga menjuntai ke bawah menjawab dengan suara menggelegar ‘MAU JADI IBU KOS BUUUUUUU!!!’.
2.       Senia. Dia adalah anak pertama dari Kepala Suku. Umur 14 tahun. Senia memiliki hobi yang sama dengan kepala suku, online. Tiap dia pulang sekolah, dia langsung duduk pait di depan komputer sambil play lagu Avril Lavigne. Dan yang gue ngerasa aneh yaitu, si Senia muter lagunya Avril- Wish You Were Here MELULU. Dengan kekuatan speaker, dia memutar lagunya kencang-kencang. Sebelum dia memutar lagu tersebut, ada kegiatan rutin yaitu menonton iklan shampoo Pantene. KAYAKNYA NI ANAK MUTER LAGU WISH YOU WERE HERE LEWAT YOUTUBE DEH. KENAPA NGGAK SEKALIAN DOWNLOAD AJA SEEEEHHHH??? TRUS DOWNLOAD JUGA LAGU LAEN, JANGAN CUMA WISH YOU WERE HERE!!! ARGGGHHH! Sampe-sampe adiknya yang berumur 5 tahun, Syalom udah hafal reff lagu tersebut. ‘dem.. dem.. dem.. wot aydu tu hev yu hilll hill hillll ay wis yuwelhillllllllll~’ Senia bisa dibilang menjadi wakil kepala suku, karena dia juga hobi teriak-teriak karena sebel sama adiknya yang pengen nonton Upin&Ipin di yutub. Kakak beradik itu sering sekali terlihat rebut-rebutan komputer. Yang kakaknya pengen online facebook sambil muter Wish you Were Here di yutub, yang adiknya pengen nonton Upin&Ipin di yutub. ‘SENIAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!! KAMU KAN UDAH DARI TADI DI DEPAN KOMPUTERRR!!!! SYALOM BELOOOOM DARI TADIIIIIIIIIIIIIII!!!!!!!!!!!!!’ teriak ibu kos dengan tatapan seramnya. Senia pun kesal, membanting pintu kamar dan mengunci diri di dalam mirip sinetron-sinetron. Dan Syalom tersenyum bahagia menonton kepalanya Upin&Ipin.
3.       Syalom. Anak ke-2 kepala suku. Umur 5 tahun. Hobi duduk di depan komputer dan menonton Upin&Ipin kalau nggak Coboy Junior. Dulu, sebelum ngefans sama Upin&Ipin, tiap hari Syalom menonton sinetron coboy Junior di yutub. Sampe-sampe gue pernah tanyain anggota Coboy Junior, dia hafal! bahkan pacarnya 5 anak salah menyusui itu dia tahu! Kata Syalom, dia ngefans banget sama Bastian. Gue tahu, Bastian itu yang rambutnya beda tipis sama sapu yang ada di sudut kelas. Syalom sangat dekat dengan penghuni kos yang ada di sebelah kamar gue. Sering dipanggil Nci. Dia adalah seorang guru SD yang kebetulan mengajar di sekolah Syalom. Kalo bosan duduk di depan komputer, si Syalom selalu membongkar kamarnya Nci. Gue belajar 1 hal, jangan terlalu temenan sama anak ini, nantinya kamar gue bakalan dipenuhin poster Coboy Junior.
4.       Om Emil. Pria ini sangat misterius. Sangat pendiam. Perawakannya tinggi, kepalanya setengah gundul setengah masih rambut kribo, umur sekitar 40 tahunan. Kalo ngeliat Om Emil, gue jadi kebayang Marc, temen SMA gue yang suaranya keluar 78 tahun sekali. Om Emil ini adalah orang yang sering bantu bersih-bersih kos. Bukan Cuma bersih-bersih, Ibu kos memanfaatkan sumber daya Om Emil untuk mencuci baju, cuci piring, menjemur pakaian. Om Emil ini sepertinya tidak memiliki keluarga, sebab itu Ibu Kos sering menjodoh-jodohkan Om Emil sama nenek yang dibayar Nci untuk mencuci bajunya. Om Emil sampe malu-malu sama nenek itu. Cieee om Emil cieeeeeee.. Om Emil jarang sekali mandi, gue sampe hafal kaos partai yang menjadi favoritnya nggak diganti-ganti sampe 4 hari, nanti kalo kepala suku nyuruh dia mandi, baru dia mau mandi. Kalo ketemu sama Om Emil lebih baik nggak usah negor, kalo kita senyum atau negor, dia Cuma bisa masang muka kayak orang kehipnotis. Uniknya Om Emil ini narsis juga, dia memamerkan fotonya dia lagi nyanyi di jendela kamarnya. Fotonya mirip banget sama Fatin saat nyanyi lagu ‘Grenade’.
5.       Nci. Nama panjangnya bukan Banci. Nama aslinya nggak tahu. Wanita berumur 30-an itu sering menjadi temen ngobrolnya kepala suku. Bermodalkan pergaulan dan topik cerita yang menarik, Nci sering mendapatkan ‘bonus’ dari kepala suku seperti kalo kepala suku punya kue atau makanan yang dibuat oleh kepala suku sendiri pasti orang yang pertama ditawarin adalah Nci. Mungkin ini adalah strategi Nci untuk mendapatkan jajanan gratis. Boleh juga. Bisa dibilang Nci ini juga menjadi guru privatnya si Syalom. Pernah suatu kali Nci mengajarkan Syalom membaca ‘Syalom, coba baca ini..’ Syalom kebingungan membacanya. Nci pun mengajarkan dengan sabar, dan sesekali Syalom menyanyi ‘KAU BIDADALI JATUH DALI SULGA DIHADAPANKU EAAAAAAA’. Inilah keunggulan Syalom, hafal banget lirik lagunya Coboy Junior, tapi baca aja nggak bisa. Fuh fuh..
6.       Suami kepala suku. Gue nggak tau namanya siapa, yang pasti kebiasaannya yaitu duduk di depan komputer, ngerokok, dan membuka 2 kancing kemejanya hingga dadanya terlihat. Beda tipis sama boyband Korea.
7.       Ka Ando, penghuni kamar kos yang satu-satunya laki-laki. Sebenarnya kos gue ini adalah kos hanya untuk putri, tapi entah mengapa kepala suku menerima Ka Ando. Gosip-gosipnya karena Ka Ando bukan lelaki tulen. Jadi bisalah keterima.. suara dan ketawa Ka Ando besaaaaaarrr banget, bisa diadu sama kepala suku.

Itulah pemaparan gue soal spesies-spesies yang ada di kos, sebenarnya masih ada.. seperti Itin, Carin (cewek yang terlihat sewindu sekali), Agatha, As, Agatha (yang ini Agatha lain, kamarnya kerennnnn.. ada TV.. pokoknya lengkap. Kalo ada penghargaan kamar kos terkeren, kayaknya dia juaranya), Angri, Meli, Debi, dan Meody JKT48 (gue udah lupa namanya apa, dia sekamar sama Nci)

Beberapa hari yang lalu gue mampir ke kos, dan jeng!!! Kepala suku lagi ngebangun kantin di depan kos. Beehh kayaknya boleh ngutang nih HAHAHAHAHA
Siyubabay :D don’t forget to leave a comment ;)



Kamis, 14 November 2013

Kegiatan HIMAPROS THP

Jadi kali ini gue ngebahas tentang salah satu kegiatan yang ada di kampus. Inilah diaaaaaaaa!!! Tidak lain dan tidak bukan!!!! HIMAPROSSSS!!  Sebenarnya apa sih himapros itu? Himpunan Mahasiswa Pro SBY? Atau itu sejenis kudapan khas suku Dayak? Dengan kesempatan ini, gue akan menjelaskan tentang kegiatan HIMAPROS THP. *benerin micrphone*
Menurut gue HIMAPROS itu adalah kegiatan khusus untuk para mahasiswa baru untuk perkenalan program studi yang telah dipilihnya. Jadi semacam ospek gitu, tapi ospek setingkat fakultas, kalo himapros setingkat kelurahan program studi.
Gue di fakultas perikanan dan ilmu kelautan Universitas Sam Ratulangi masuk di program studi THP (Temberi Harapan Palsu Teknologi Hasil Perikanan) Kenapa gue masuk di THP? Ini dia beberapa alasan absurd gue:
1.       THP mengajarkan tentang bagaimana mengolah ikan dengan benar. Karena gue suka makan ikan bakar, jadi begitulah.
2.       Karena ada kata “teknologi” di depan nama program studinya. Jadi berasa keren aja.
3.       Dalam prospek masa depan, gue berpikir kalo suatu saat di masa depan itu ikan bakalan jarang didapat, jadi berdampak pada konsumsi kita sehari-hari kita di masa depan yang berasa makan ikan itu kayak makan emas. Dosen gue pernah bilang kalo di masa depan dunia akan lebih modern, makanan kita mungkin hanya dalam bentuk pil, setelah kita makan pil tersebut langsung merasa kenyang. Kalo gue kuliah di THP, mudah-mudahan gue nggak makan pil, gue masih bisa merasakan enaknya makan ikan di masa depan. Ihihihiihik #ngelantur
4.       Gue masuk di THP karena merupakan kebalikan dari PHP (pemberi harapan palsu). (THP: Tidak-memberikan Harapan Palsu) maksa? Iye.
Kembali ke topik yang sebenarnya. Setelah menjalani OSPEKAMPRET, gue masih belum menjadi mahasiswa resmi dari program studi THP, bisa dikatakan gue masih menjadi mahasiswa jadi-jadian yang bisa salto-saltoan di depan kantor pusat Unsrat. Untuk itu, para senior dengan memanipulasi pikiran para junior, maka kegiatan Himapros dilaksanakan menjadi 3 hari. IYEH! 3 HARI! TANPA PULANG! ALIAS MENGINAP BEYBEHHHH!!!! MENGINAPPPPP!!!!!! *muntah bakasang*
Dengan keadaan terpaksa dan berserah diri pada Tuhan Yang Maha Penyayang Mahasiswa Baru, gue pun ikut. Kegiatan himapros dilaksanakan di suatu rumah di pinggir pantai. Dalam pikiran kalian pasti keren banget kayak di Bali. Boro-boro kayak Bali, iye Bali, tapi Bali-nya orang Zimbabwe. kalo malam diterangi Cuma dengan lampu remang-remang. Di kiri kanan belakang Cuma ada hutan, di depan ada laut. Mau pulang? Boleh lari di jalan raya, tapi pulangnya di rumahnya pocong. Hiiiiii.
Waktu di perjalanan menuju tempat dilaksanakannya kegiatan masih aman-aman aja. Senior masih pada baik-baik dan ketawa-ketawa. Sampe di tempat tujuan, boro-boro jalan kayak di karpet merah aja nggak boleh. Seperti biasa, kita disuruh JALAN JONGKOK beybeh!!! Sekali lagi gue merasa seperti manusia setengah kodok.
Sampe di rumah tersebut, (rumahnya kayak di film-film horor) kita disuruh kimoto. Biasalah -_- kekampretan pun terjadi.

Buat kalian yang masih belum ngerti tentang kimoto di post sebelumnya, nih gerakan kimoto:

Si Ian nahan boker.

Setelah kimoto beberapa menit (dan tentunya gue nggak kimoto, dengan memanipulasi visualisasi mereka, gue nggak capek-capek banget kimoto karena gue.. IHIHIHIHIHIHIK) kita disuruh ganti kostum. Yang cewek disuruh pake baju bola, kaos kaki bola, dan topi bola, kalo perlu muka gue ini bisa diganti dengan wajahnya CR7. Jadilah kita para cewek-cewek lebih mirip keseblasan ikan-ikan teri yang udah direndam garam selama 5 hari dan dijemur selama seminggu. Dan cowok... entah gimana mulai kata-katanya, mereka didandanin kayak banci lampu merah yang udah di “ehem”-in oleh om-om nakal 5 kali seminggu.

Para korban transgender.

Kita kemudian disuruh berbaris, tiba-tiba ada senior cewek perawakannya setengah Jupe setengah pinguin bentakkin gue.
Senior Jupe salah asuh: “EHHH ELO DARI TADI REMEHIN GUE YA?????!!!”
Gue: “siap nggak kak.” Yang dalam hati gue sebenarnya gue pengen bilang: “IYEEEE EMANG KENAPA??? DASAR JUPE SALAH ASUH LOOOO!!!” tapi ya sudahlah..
Senior Jupe salah asuh: “TATAP MATA GUEEE!!!! TATAP MATA GUEEEE!!!!!!!”
Gue: *menunduk* soalnya gue kira mukanya ada di kaki.
Senior Jupe salah asuh: “KITA BERDUA MASIH PUNYA MASALAH!!! JANGAN HARAP LO BISA BEBAS!!” kemudian dia pun pergi dan terbang ke Jakarta kemudian mencium dada Gaston.

Selama beberapa hari gue bertahan dengan kekampretan mereka. Sabar! Bentar lagi gue nggak jadi mahasiswa jadi-jadian lagi! Sabar!
Kita dibangunin jam 2 pagi, langsung kimoto, push up, teriak-teriak dan lain sebagainya.

Soal konsumsi peserta kegiatan ini kontroversial sekali, sekontroversial Jupe dan Depe. Kita makan tanpa piring, tanpa sendok, dan tanpa mulut . Makanannya langsung dihamburin diatas daun pisang, terus gue dan 14 orang lainnya mengelilingi daun pisang tersebut dan makan. TANPA CUCI TANGAN. Dengan kata lain sedaon pisang 15 orang. Ohyeah!

Makkkk!!! Tolong makkkkk!!! Suapin anakmu maaaakkk!!

Di hari terakhir, kita dibangunin jam 1 pagi terus jam setengah 5 pagi disuruh nyebur di laut dengan mata tertutup. Pas berendam sih nggak dingin-dingin amat, tapi pas disuruh berdiri kemudian angin bertiup..

OHMAYGATTTTT!!! DINGIN BOOOOOOK!!!!! DINGINNNNNNNN!!!!! GUE BERASA KAYAK PINGUIN KESASAR DI LAUT SULAWESI BEYBEH!!! GILAK!!

Siangnya kita disuruh berjemur biar kayak bule-bule Uganda (#lha?). Kata para senior biar kita ngerasain rasanya jadi ikan asin, jadi tadi pagi dianggap kita direndam
pake air garam, terus dijemur siangnya. Dan waktu kita berjemur itu, matahari nggak bisa diajak bernegosiasi, PANAS BROH!!!


Kami bukan ikan asin, kak :3

Dan inilah foto-foto para pujangga THP, gue Cuma mau bilang, hati-hati jangan sampe muntah *titik*
yang ditangkap trantib semalam

*kehabisan komentar*

Siyubabay :D

Rabu, 06 November 2013

Gue sekarang “mahasiswa”!

Setelah mengikuti tes SBMPTN dengan begitu santai susah payah, akhirnya gue jadi mahasiswa. Eitsss, sebelum diresmikan jadi mahasiswa beneran, gue kudu ikut ospek, atau istilah kampus gue itu PK2MB (Perkumpulan Kepala Keluarga yang Masa Bodo)  ehm, gue udah lupa kepanjangannya, yang pasti MB-nya itu Masa Bodo Mahasiswa Baru.
PK2MB
PK2MB itu sebenarnya Cuma 3 hari doang, tapi dengan beberapa usulan licik para senior, atau pikiran lugu para dosen, maka dibuatlah “pra PK2MB” selama 2 hari. Jadi total semuanya 5 hari (12-16 Agustus). PK2MB penuh dengan penyiksaan batin, mulai dari senior-senior kampret itu nyuruh kita jalan jongkok (lo kate gue ini kodok?) sampe kimoto. PK2MB di fakultas gue sangat identik dengan kimoto. Apa itu kimoto? Apakah kimoto adalah bumbu masakan musuhnya ajinomoto? Atau apakah kimoto adalah artis jepang porno yang dicekal FPI karena akan main film di Idonesia? Apakah kimoto adalah istri ke 10 eyang nggak subur?
Jadi KIMOTO ADALAH gerakan dengan mengangkat tangan sama rata dengan bahu, kaki dibuka selebar bahu, terus sedikit jongkok. Ehm bukan jongkok, jongkok tapi bokongnya diangkat sedikit. Dan menyanyikan lagu dengan lirik seperti ini:
MARI KITA KIMOTO, KIMOTO, KIMOTO, MARI KITA KIMOTO LEBIH KE BAWAH
Terus harus nahan beratnya bokong kita selama beberapa menit. KAMPRET? YEAH DEFINITELY KAMPRET BEYBEH!
Ketika gue dan temen-temen maba lainnya disiruh kimoto, gue dalam hati “KAMPRET LO SEMUA NYURUH KITA KIMOTO! GUE KASIH MAKAN AJINOMOTO SEKARUNG BARU TAU RASA LO SEMUA”. Tapi sayang, aspirasi kecil dan licik itu nggak kesampaian. Cuma disimpan dalam hati. Sama kayak 2 orang yang temenan dan saling suka tapi nggak berani bilang karena terbendung oleh “pertemanan”. #plakkk

Gue berangkat dari kos jam 7 dan pulang jam setengah 6. Jadi hampir 12 jam para senior kampret itu nemenin kita. Sewaktu PK2MB, yang cewek disiruh pake kaos warna biru muda (biar mirip ikan paus biru yang disetrum ubur-ubur), pake celana olahraga kebalik, pake sepatu kets dengan tali rafia, rambut dikuncir 2, pake kaos kaki bola diluar celana dan beberapa permintaan aneh lainnya. Jadi inilah penampakan gue saat sepulang PK2MB:

salah satu warisan dunia yang sudah diakui UNESCO

bicara soal senior, ini menurut analisis berdasarkan kemiripan struktur kromosom, ada beberapa senior yang mirip artis. Misalnya ada yang mirip Ryan Delon (iye, Ryan Delon kecebur di lumpur) dan dia ini mirip juga sama penulis buku Idol Gagal. (sumpeh Ndra, gue ga boong ihihihik), ada yang mirip edrick tjandra (tapi ini edrick yang udah diet 5 tahun, soalnya yang ini kurus), dan ada yang mirip Okan Cornelius (tapi yang ini Okan yang udah berjemur di pantai Malalayang selama 1 bulan).

Inilah mereka:




TAPI MENURUT GUE...
Format PK2MB itu harusnya bukan menjadi ajang balas dendam para senior yang dulu juga disiksa. Harusnya PK2MB lebih mendekatkan para maba dengan senior agar tidak menciptakan “jurang pemisah” atau dalam bahasa Manado-nya “awkward”. Ini malah menimbulkan kesan kampret bukan kesan senang,  padahal kesan pertama itu sangat penting. Contoh sederhananya misalnya lo kencan buta sama cowok yang dikenal di twitter, twit-twitnya keren, pas ketemuan langsung, boro-boro keren, penampilannya kayak Wiz Khalifa gak mandi 2 windu. Sama sekali nggak memberikan kesan yang sekeren twit-twitnya. Padahal itu adalah kesan pertama. Setelah ketemuan, tentu lo untuk kedua kalinya udah males ketemuan sama dia atau bahkan unfollow dia. PK2MB itu harunsnya juga mengenalkan gedung-gedung kampus, supaya kita sebagai mahasiswa baru juga nggak bakalan kesasar atau salah masuk ruangan yang banyak gue alami. Supaya gue tau ruang dekan sebelah mana, atau ruang PD 1 dimana, gue bisa curhat sama mereka mengenai mantan atau pun gebetan atau cari tahu senior-senior mana yang ganteng dan single.
Jadi kesimpulannya: PK2MB kurang berkesan sama gue. Beda sama fakultas-fakultas lain, banyak happy-nya. Otomatis Maba-mabanya juga makin dekat sama Seniornya tanpa ada rasa underestimating.
Jadi gue harap PK2MB selanjutnya makin gokil dan nggak ada kimoto dan semacamnya. Hidup FPIK UNSRAT!
Siyu~


Selasa, 27 Agustus 2013

Persiapan Kuliah 2

Tes SBMPTN


                Tes SBMPTN diadain 2 hari. Ngerasa repot juga bolak-balik Bitung-Manado, apalagi pergi harus pagi-pagi sekali dan akhirnya nyokap memutuskan untuk menitipkan diriku ini pada panti asuhan sodara yang kebetulan kuliah di Universitas Sam Ratulangi.

                Gue sama sodara (namanya Cici) berangkat ke Manado menjelang malam, Cici bilang kalo kita nggak menginap di kost-kosan dia tapi di kos-kosan temennya. Yaa dari pada gue tidur di emperan Mantos malam itu, gue iyain aja. Akhirnya kita sampe di kos-kosan temennya yang deket sama Unsrat. Kuamprettttttttttttt ini kosan atau.. ah sudahlah -_- kos-kosannya campur! Jadi nggak heran kalo ada cowok yang udah mesra-mesraan di kamar kos. Ohyeah! Ini namanya target operasinya FPI kalo gini. Ditambah lagi kos-kosannya rumah papan, jadi kalo orang di luar kamar kos lagi jalan kedengeran banget. Orang lagi jalan kedengeran kayak suara hentakkan kaki ultraman lagi keroyokan sama musuhnya yang tingginya 2 kali lipat monas. Tapi ya sudahlah.. dari pada gue nginep di emperan mantos, entar orang-orang pada ngomong ‘ihh.. siapa tuh tiduran di emperan mantos?’ kemudian temennya jawab ‘ihhhh iya ya.. gak tau malu.. kata orang sih dia itu diusir emaknya gara-gara nyuri kue lebaran..’

                Temennya Cici namanya Vita, dia orangnya baik tapi kalo ngomong baahh kental banget sama logat siau. Mukanya sih mirip Aiswara Rai tapi dari belakang mirip Ade Rai. Baru kali itu gue menginap di tempat kos-kosan anak kuliahan. Yaa... sekalian observasi langsung dilapangan buat nanti persiapan gue di kos.

                Hari pertama Tes SBMPTN gue telat. Yak permulaan yang nggak cukup bagus untuk hal yang bagus. Dan yang kampretnya gue duduk di saf ke-2 dan itu artinya ruang gerak gue lumayan sempit. Tapi yaa sudahlah~ *Bondan and Fade 2 Black tiba-tiba konser didalam ruangan tes*

                Tes dimulai! Hosh hosh! Pertama gue mengisi biodata di LJK, kemudian soal dibagikan. Tes pertama hari itu adalah tes potensi akademik. Tes potensi akademik ini mirip-mirip sama tes IQ. SOAL MACAM APAAA INIIIIII????? SUSAH CYINNNN!! Apalagi waktu yang diberikan hanya 1 jam dan soal  yang diberikan berjumlah 70 nomor! Omaygattttttttttttttt IQ gue aja Cuma 100 trus diberi soal banyak begini dalam waktu singkat?! Lo kate bapak gue Albert Einstein? Lo kira otak gue duplikatnya otaknya Leonardo Davinci? Lha operasi pengurangan dan penjumlahan bilangan minus plus aja masih pake kalkulator. #pengakuanterlarang

                Dan satu lagi peraturan kampretnya: jika menjawab benar maka akan mendapat nilai 4, jika salah dapat -1, dan jika tidak diisi dapat 0. Disinilah kegalauan gue menjadi-jadi. Takutnya kalo gue jawabnya ngasal, pas pengumuman gue dimalu-maluin gara-gara nilai tes gue minus! TIDAAAAAAAAAAAAAAAKKKKK!!!!!!! Tapi untungnya gue udah nyusun strategi di hari sebelumnya.
Waktu udah berjalan setengah jam dan jawaban yang baru diisi baru  ¼ dari total soal. Gue lewat kiri, depan, belakang mereka kayaknya lancar-lancar ngisi soalnya. Kayaknya Cuma gue yang mangap-mangap nggak jelas sambil isi ngebaca soal. Apalagi cewek yang ada disebelah kiri, lancar bangettt dia isi soalnya kayak air terjun ‘Aer Ujang’. Dengan wajahnya yang tampak meyakinkan dan kertas buramnya udah penuh sama cakaran kayaknya dia ini lumayan pinter. Karena gue gengsi kelihatan bodoh di sebelahnya, gue main isi soalnya dengan spekulasi. Yak ini satu-satunya jalan agar gue kelihatan pinter. HAHAHAHAHA jawabannya baru setengah diisi, dan gue udah selesai! HAHAHAHAHAHHAHAAHAHAHAHAAA B) *nari maengket di depan kelas*
(jangan tanya jawaban yang gue isi dari mana, mengikuti nasehat dari Raditya Dika, lihatlah huruf yang bersinar! Percayalah!) Huehehoheuheohoeheoheohehu

Di Paragraf barusan beberapa kalimat adalah fiksi. *nyelametin imej pinter*

Pengumuman hasil tes SBMPTN

                Hari pengumuman tiba juga. Temen - temen laen nunggu hasil pengumuman deg-degan banget, dan gue biasa aja. Yaa.. kalo nggak lulus mungkin jodoh gue bukan di Unsrat, mungkin jodoh gue di Harvard kali ya.. ehehehehehehehehehehem
                Pengumuman diadakan secara online dan hari itu gue nggak pasang paket internet di modem, maunya sih nyerobot kabel spidi telkom ke rumah tapi takut entar gue disangka tukang-tukang yang benerin kabel lagi. *plak*. Berhubung gue anaknya hemat dan cermat, maka gue minta tolong ke Piyu buat ngecek gue lulus apa nggak. Sekitar 2 menit gue nunggu SMS-nya Piyu. JENG JENG JENG JENG... dan Piyu SMS kalo gue LULUSSSSSSSSSSSSSSSSSSS!!!!!! YIPPPPPIIIIIIII!!! :D gue senangggggggggggg bangeeeeeeeeeeeeeeetttt ternyata nilai gue nggak minus!!!!!!!! Heheheheh
Yaa.. semoga Piyu nggak bohong. Tapi kebenaran ini harus dicek langsung!
                Besoknya nyokap beli koran Manado Post, dan bener! Gue emang lulus!!!!!!!! Apalagi di jurusan Teknologi  Hasil Perikanan nama gue paling pertama. Wah wah wah.. nggak nyangka hasil tes gue membahagiakan. :’)

Pendaftaran Ulang
               
                Karena nyokap dan bokap menggebu-gebu anak semata wayangnya mau kuliah, kita sekeluarga berangkat ke kampus jam setengah 7 pagi. Perjalan memakan sekitar 1,5 jam, jadi kita sampe di kampus jam 8 padahal jam 9 pendaftaran ulang baru dibuka di Audiorium Unsrat. Biasanya kita sekeluarga jamnya karetan semua, tapi ini datangnya kecepetan. Jam kita bukan karet lagi, tapi udah jam baja. Hayaahhhhh!!
                Akhirnya pintu Auditorium dibuka, banyak banget yang mendaftar ulang. Meja pendaftaran udah dibagi-bagi per fakultas. Beeeehhhh fakultas-fakultas lain banyak banget yang mendaftar ulang. Sampe-sampe yang mendaftar antrinya lumayan panjang... dan diantara fakultas-fakultas lain yang rame banget, ada meja untuk suatu fakultas yang bisa dibilang.. sunyi hingga terdengar “rie-rie”. Gue dan bokap duduk di meja kursi paling depan di meja pendaftaran fakultas yang sunyi itu. Itulah fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Gue ngeliat ke kiri dan ke kanan rame benerrrr di fakultas-fakultas lain, setelah gue ngeliat ke belakang... kursinya kosong dan sepi.
                Itu tandanya peminat FPIK (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan) kurang diminati mahasiswa-mahasiswa baru, padahal jika dilihat dari pendaftar yang sedikit berarti lulusan FPIK juga nggak lebay-lebay dan nggak sebanyak Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum. Berarti ketersediaan lapangan kerja di bidang kelautan dan perikanan masih banyak karena kurangnya lulusan FPIK (titlenya S.Pi). Apalagi jika mau kerja di luar negeri, Jepang, Korea Selatan dan Kanada adalah negara-negara yang di bidang kelautan dan perikanan sangat maju.

                Back to topic
                Setelah memasukan beberapa dokumen-dokumen penting sesuai dengan persyaratan, kemudian gue dan bokap pindah ke meja lain untuk di wawancara perihal kasus korupsi Hambalang yang merugikan negara 1,7 trilyun. Oke, blog gue bukan metro tipi.
                Wawancara ini dimaksudkan untuk bernegosiasi berapa UKT (uang kuliah tunggal) per semester. Bokap pun bernegosiasi dengan seorang pegawai kantor pusat Unsrat yang lumayan udah nenek-nenek. Umurnya sekitar 54 tahun, rambut hitam (ini pasti di cat pake cat besi), pake blazer  hitam dan rok hitam. Keren! Nenek-nenek tapi gotik. And she’s kampret.
Negosiasinya berjalan nggak adil. Si nenek-nenek itu menjelaskan kalau UKT ini dibayar per semester dan disesuaikan dengan kemampuan orang tua. UKT terdiri dari beberapa kelompok. Katanya kelompok I dan II miskin, III menengah, IV menengah yang udah lumayan dan bla bla bla sampe kelompok IX yang khusus untuk orang kaya, cocok banget buat yang punya rumah seluas hutan amazon. Setelah si nenek-nenek itu melihat pendapatan bokap dan nyokap, dia kemudian bertanya kepada bokap berapa yang bisa disanggupi. Bokap bilang 4 juta, tapi si nenek-nenek kampret itu bilang ‘wah.. Pak itu terlalu rendah.. harusnya bapak itu sekitar 6 juta’
APAAHHHHHHHHHH?????? 6 JUTAAAAAAA?????? MAKSA BANGET LO NEK! TRUS DUIT KOS GUE BAYAR PAKE APA? DUIT MAKAN GUE? DUIT TRANSPORT GUE? DUIT NONTON BIOSKOP GUEH? BAYAR PAKE DAUN??

                Katanya sesuai dengan pendapatan dan orang tua sanggup, tapi ini kok langsung di patok harga? Akhirnya bokap menawar 5,5 juta, itupun si nenek-nenek kampret itu dengan berat mengatakan ‘ya’. Oyeah!

                Setelah mengurus ini itu, akhirnya gue officially menjadi salah satu mahasiswa Unsrat. Yipi! Tinggal tunggu tanggal ospeknya, dan let’s survive! Tunggu post berikutnya about ospek! ;)


Siyu! :D

Minggu, 25 Agustus 2013

From SMA To The Campusss! :D

                Kayaknya baru kemarin gue mengikuti MOS di SMA tapi ini udah lulus aja.. waktu emang gak kerasa. Setiap tahun ajaran baru, gue dan nyokap selalu pergi belanja keperluan sekolah seperti sepatu baru, tas sekolah baru, apalagi seragam baru yang khas dengan kerah bajunya yang kaku. Nyari tas sekolah baru yang sesuai dengan pilihan, nyoba seragam yang pas di badan sampe-sampe ribut di dalam kamar ganti (jangan negatif!) karena gue rasa kebesaran tapi nyokap bilang itu pas atau di kasus lain gue sampe-sampe malu pas nyoba rok tapi kekecilan dan si pelayan bolak-balik sampe 3x karena gue, dan nyobain sepatu baru di toko sampe bikin si pelayan ngos-ngosan karena bolak balik nyari dan ngambil sepatu yang pas di kaki gue.. beda tipis kayak cinderella, kalo cinderella sepatunya ditemukan oleh pangeran, sepatu gue ditemukan oleh mas-mas pelayan. Setelah sepatunya pas di kaki gue, refleks si mas-mas pelayan ngomong “OHHHH SINDERELA KUUUUUHHH,,, MAUKAH KAU MENJADI PENDAMPING HIDUPKUUUUHHHH?” . Lo boleh manggil gue Sinderela, tapi gue bener-bener nggak rela. Maaf yaww *kaboooor*

                Tapi sekarang gue dan nyokap udah nggak beli hal-hal itu lagi, kuliah kan nggak perlu seragam-seragam lagi.. tapi lama-lama rindu juga sih make putih abu-abu. *kemudian Blink muncul dan nyanyi: cintakuuuu bersemii di putih abu-abuuuuuuuuuuuhh♪ ~

Goodbye SMA!

                Semenjak selesai UN sampe detik ini, berbulan-bulan gue jadi pengangguran. Yak, pengangguran yang sibuk ngabisin waktu di depan tv, meja makan, depan laptop dan tempat tidur. Gara-gara kebiasaan mirip badak sumatera itu, badan gue naik beberapa liter. (liter??? Lo kate badan gue beras superwin apa?)
                Tapi disela-sela menjadi pengangguran yang kerjaannya di rumah melulu, gue ke sekolah juga ngurus ini, ngurus itu, BAYAR INI, BAYAR ITU... (sengaja di kepslok soalnya ngambil ijazah aja pake duit, emang kemendiknas nggak ngasih anggaran buat pembuatan ijazah ya?)
                 
                Eniwei baswey tapi entar lagi monorel, sekolah mengadakan graduation atau acara perpisahan yang diadakan kurang lebih 2 bulan lalu. Kelas Bahasa yang cewek disuruh pake atasan ungu dan rok hitam, yang cowok juga begitu, pake kemeja ungu dan short celana panjang hitam, kelas IPS pake warna biru, kelas akselerasi yang keren.. mereka kayak pasukan partai moncong putih, mereka pake merah. Dan yang kelas IPA... disuruh pake PINK. Yak, pink.. pink warna ya.. bukan pink penyanyi Just Give Me a Reason. Siswa-siswi kelas IPA banyak yang nggak setuju dengan warna tersebut, kita pengen gantian sama akselerasi, tapi nggak lama si ibu wakil kepsek yang cengkramannya mirip harimau sumatra dan bibirnya merah kayak abis minum Fanta menegaskan kalo yang kelas IPA harus pake Pink, nggak terkecuali laki-laki. Karena kita takut dengan air liurnya yang mengandung rabies, kita pun terima dengan terpaksa.. awas kau harimau sumatra! I WILL FIND YOUUUUU!!!!!!! I WILL FIND YOUUUUUUUUUU!!!!!!!!!!! Lha kenapa kata-kata gue jadi kayak musuhnya superman di film man of steel~


Graduation Day!

Pas graduation, gue agak serba kekurangan. Seperti:
1.       Gue nggak bawa orang tua atau wali, padahal orang tua harus datang.

2.       Ketinggian gue berkurang dari biasanya, malah temen-temen cewek yang biasanya pendek jadi tinggi pada graduation day. Ini penyebabnya karena gue nggak make HIGH HEELS, gue Cuma pake flat shoes. Ini karena gue suka nggak pede pake high heels, kalo pun dipaksa pake high heels, palingan heels-nya langsung patah gara-gara gue gigitin. *Limbad kalah sama gue HAHAHAHA*
1.       No Make Up! Apalagi di kelas bahasa, hampir semua siswi di kelas bahasa udah 11-12 sama Syahrini. Full make up! Gue mah biasa aja, bedak my baby aja udah cantik kok kayak Suzy Miss A *rapihin poni*
2.       No tas tante-tante. Sebagian besar temen-temen make tas tante-tante. Nggak ngerti tas tante-tante itu apa? Tas tante-tante adalah tas yang sering dipake oleh tante-tante. Gue tau pembaca blog ini pinter-pinter, jadi pasti ngerti penjelasan gue muehehhe
Pas graduation day, gue Cuma pake tas kecil bercorak batik yang sebenarnya tas itu sudah mengidap kanker kain stadium 4. Miris memang, tapi ya gitu deh.. gue nggak punya tas kecil yang normal. Semua tas kecil gue di rumah nggak normal, seperti tas plastik.

Gue dan temen-temen udah duduk-duduk asem. Acara udah mau dimulai, kemudian mentor gue, si Gajah Bona datang dan nanya:
Bona: ‘ mana orang tua kamu?’
Gue: ‘nggak dateng Mner.. lagi sibuk.. tapi nanti ada wali kok yang dateng.. Mamanya Bella.’ Jawab gue yang dalam hati pengen nyari si Rong rong supaya ngambil gajahnya yang berkeliaran dimana-mana.
Bona: ‘orang tua kamu nggak datang!? panggil si *Opo aja tuh jadi orang tua kamu’ jawabnya dengan cengengesan dengan pipinya yang bergelambir.

*Opo adalah satpam di sekolah yang gayanya kayak kepala sekolah. 11-12 sama bola basket.

Acara pun dimulai dari sambutan kepala sekolah, ucapan terima kasih dari ketua OSIS, pemasangan bunga, sampe makan siang. Tapi dari semua itu makan siang yang paling penting muehehehe :D
Setelah saling makan memakan makan, kita pun mengadakan sesi foto bersama.

suasana Graduation Day di sekolah






SMA itu masa-masa yang gak bakal terlupakan! Kenang-kenangan bareng temen-temen sekelas yang selalu ketawa bareng, dimarahin bareng-bareng, sedih bareng-bareng gak bakal dilupain. Temen-temen sekelas yang gokil:
Gatha, walaupun orangnya kecil tapi tapi kalo nyanyinya keren! :D
Chris, orang yang selalu mengaku kalo dirinya itu sexy, padahal jauh dari kesan sexy. (peace bray! :D)
Andre, tampilan blog-nya keren, sering dipanggil ma embo :p hihihi
Puped, orangnya gokil, dan makanan sehari-hari adalah pulpen. Dia hobi banget makan pulpen.
Sisi, paling tergila-gila sama boyband asal Jepang, Kattun dan salah satu membernya Ueda Tatsuya. J-popers, dan kalau ada MV Kattun terbaru, orang-orang yang ada di sekitarnya akan “dipaksa” secara halus untuk menonton, dan kita tahan nonton MV Kattun sampe abis. Salut buat orang-orang yang nonton MV-nya sampe abis! :D *peace Sisiiiiiiiiiiiiii hehehehe :D
Enje, kalo teriak suaranya paling keras. Suaranya pas banget buat manggil mas es kelapa muda di seberang jalan.
Cici, paling pinterrrr di kelas. Apalagi kalo pelajaran kimia, wajahnya langsung berseri-seri, sama kayak cintanya berseri-seri sama Stenly :p ihiiiiiiyyyyyyyyy
Caren, pengusaha kopra asal siau ini punya lesung pipi yang mematikan. Kalo Caren ngomong cepet banget, F1 kalah cepet sama ngomong-nya.
Nisa, temen sebelah kursi gue ini adalah orang yang cukup pinter dan fans berat Taylor Swift. Giliran si Bona memberikan soal matematika, dia langsung serius kemudian membuatnya dengan sangat cekatan, dan orang yang duduk disebelahnya Cuma bisa diem dan mangap nggak ngerti apa-apa. Ya, itu gue! -___-
Tito, gokil dan punya cewek adek kelas. Beuh! Buat si adek kelas itu gue Cuma bisa bilang, selamat berjuang. Heheheh :D
Tiren, dia nggak terlalu banyak ngomong di kelas, tapi giliran di whatsapp atau di socmed, dia paling cerewet :p
Intan, kalo udah ketemu sama Gina, Caren dan Stenly, ketawanya unstoppable.
Vhe, toa sekolah kalah keras sama teriakannya. Oiya, dia ini orangnya gokil juga :D
Piyu, si ketua kelas tapi yang gue heran kebanyakan yang ngerjain malah si sekretaris kelas, si Cici. Tukang koleksi foto “ta epret” dan kampret muka gue pernah di jepret. Hidungnya mancung, kayaknya sebelum tidur, hidungnya selalu dijepit sama jepitan jemuran.
Gian, wong jogja ½ aertembaga ini selalu kalah bermain kartu jendral kalo berhadapan sama gue dan Bero muahahaha
Kevin, walau pikirannya suka nggak jelas dan suka mangap, tapi dia jago main gitar. Hobinya mangap. Kalo ngobrol suaranya kenceng banget. Suka gila sendiri kalo udah denger musik metal.
Mark, dia adalah pria misterius. Sulit mengetahui keberadaannya. Apalagi kalo guru sedang ngambil absen, pas guru manggil ‘Markkk?’ kita langsung ngejawab ‘sakit buuuuu’ padahal orangnya lagi sekolah dan duduk di belakang. Ckckck
Martono, sama kayak Mark, dia ini juga cukup misterius. Di kelas Martono adalah siswa yang sangaaaaaaatttttt pendiam. Kalaupun ngomong, suaranya susah diterjemahkan ke bahasa manusia karena nggak jelas.
Ayu, satu-satunya model di kelas. Mudah-mudahan dia bukan model majalah pria dewasa, kalo iya.. pasti rumahnya udah di sweeping sama FPI *peaceeeee :D
Acar, pria Makassar yang selalu menuhin timeline twitter dengan twit-twitnya yang berbahasa inggris dan selalu menambahkan ‘kwoaaak’ di akhir twitnya. Gue juga nggak ngerti~
Gina, cewek yang paling sering berdoa di kelas. Kealimannya gue rasa kelewatan. Emang udah bener dia sekarang kuliah teologi. :D
Rian, pria yang tingkah lakunya mirip sahabat DahSyat.
Yuni, keturunan gorontalo tapi namanya di korea-koreain, dia pengen dipanggil Yuen. Suka banget sama SuJu.
Stenly, paling demen sama pelajaran fisika. Di kelas kita suka ngejodohin Stenly dan Cici karena mereka cocok banget. Si Cici jago pelajaran Kimia, si Stenly jago pelajaran Fisika. Pasti nanti nama anaknya nggak jauh-jauh dari ƛΩ∫Å˚ sama.. gue juga nggak ngerti apa itu yang barusan gue tulis.
Vani, sukaaaaaaa banget nyanyi.. apa-apa nyanyi. Gue curiga si Vani ini pernah main filem bareng Sahrul Khan.
Chelly, cewek yang berwajah oriental ini sangat mesra dengan pacarnya di... timeline twitter.
Bero, orang yang badannya terkecil di kelas ini sangat menggilai AKB48. Dan Bero ini sangat gokil di kelas. J-popers dan penggila film horor. Tapi syukurlah mukanya nggak horor.

Dan my special friend who won’t  forget, Tita. Tita orangnya sangat baik, selalu menjadi tempat curhat temen-temen di kelas kalo ada masalah. Aku senang telah mengenalmu. Thank you Tita. :)

Banyak banget kenangan di SMA, mulai dari munculnya fans-fans fanatik di MU di kelas, tapi pas nonton MU malah ketiduran heheheh, bikin bioskop mini di kelas dan gue mundur dengan pelan-pelan kalo mereka nonton film horor dari Bero, sebelum ulangan matematika berebut tempat duduk di belakang (dan gue pernah duduk paling depan bahkan duduk dekat dengan si Bona. Ini beneran), main kartu jendral trus yang kalah mukanya di coretin bedak (dan kampretnya ketahuan sama si Bona), dateng pagi-pagi Cuma buat nyalin PR matematika/fisika dari bukunya Cici dan Stenly (dan si Pupet make cara instan dengan foto bukunya Cici pake hapenya Bero, kemudian disalin di bukunya, selesai dia catet giliran gue nyalin di bukunya pupet hehehe), kalo ada tugas matematika yang banyak banget, Cici, Stenly, Caren, Nissa dll berkumpul dan ngerjain bareng-bareng, sedangkan gue, Bero, Piyu, Sisi, Chris, Acar Cuma nuggu jadinya aja hahaha :D dasar anak-anak bandel!, kalo gue, Nisa, Bero udah ketemu semua hal yang dianggap orang nggak lucu, dilucuin sama kita. Full of laugh! Temen-temen yang ada di sekitar kursi gue, ada Nisa, Cici, Sisi, Chris, dan Acar yang selalu menjadi temen ngobrol kalo lagi ada tugas dan gue nggak ngerti muehehehe:D dan masih banyaaaakkkkk lagi kenangan di SMA yang nggak bakal terlupakan. X))
Dan buat temen baiiiiiiiikkkkkkkkkk gue, kita udah baikan lagi kok :))

Bersyambyung~