Hai hai welcome back to my blog gaesss. Akhirnya gue punya niat lagi nulis blog setelah terakhir post blog tahun 2016. Yah gue memang semager itu. Bukan mager sih, lebih ke kehilangan niat buat nulis beberapa tahun. So inilah gue seteh 7 tahun berlalu. Banyak sekali perubahan. Mulai dari penulisan kata2 yang udah banyak banget istilah baru. Kayak mager, gaes dll. Kata-kata itu sebelumnya gak ada tahun 2016.
Oke, gue mau ceritain aja apa
yang terjadi selama 7 tahun ini setelah menghilang nulis dari blog. Banyak banget.
Asli. Kehidupan ini kerasa banget kayak roller coaster menjelang lulus kuliah
sampe sekarang. Gue coba mengingat2 lagi okeyyy
2016
Pertengahan tahun 2016 gue magang
di PT. Sinar Purefoods. Yah gue waktu itu masih kuliah dan memilih magang
disitu yaa karena dekat dengan rumah. Selama kurang lebih gue magang sama kifli
dan alindra disitu. Buset gue magang disitu capek bangetttt. Ngebantu2 bersihin
ikan, ngelap kaleng. Terus catat-catat flow didalam pabrik. Tapi disamping itu
semua gue ketemu orang-orang yang udah paham bener sama namanya ikan kaleng. Ok
lanjut.
Akhir tahun 2016 gue KKN. Bukan KKN
di desa penari. Bukan. Tapi di tempat yang banyak spesies manusia-manusianya
cakep. Yap. Gue KKN di Tondano. Di Desa Wulauan. Waktu itu gue bersyukur banget
KKN disitu karena KKN sebelumnya dilaksanakan di Bolsel a.k.a jauh bangetttt
(lucu sih ini XD) Gue sama teman-teman dari fakultas lain. Ada Rini, Kak Vini dan
teman2 lain. Gue udah lupa. Masih temenan sih di FB wkwk korpos kami namanya
Arter. Cowok gondrong yang udah setengah bakimu. Yah karena dia statusnya udah
mahasisa FISIP klo gak salah. Kami dibagi per 2 orang untuk tinggal di rumah
penduduk desa tersebut. Tenang, desa tersebut gak kayak di desa penari. Udah modern.
Kurang lebih 300 meter udah ketemu indomaret. Gue sama kak vini tinggal di
rumahnya ibu.. wah gue udah lupa. Tapi gue masih ingat anaknya. Namanya Dio. Oke. Singkat cerita gue
sama tim KKN melakukan perpisahan di rumahnya bapak lurah. Kita makan-makan dan
serah terima kado natal. Waktu itu bulan Desember 2016. Oiya tim KKN gue
ngebangun batas lingkungan di Desa Wulauan. Pengen cek lagi deh kalo masih ada
atau nggak.
Perpisahan dan serah terima kado natal
ikut rapat masa reses di desa
kiri ke kanan: Reza, bapak nggak tau kenapa dia ditengah situ, Rini, Icha, Gue, Vini, Pak Lurah, gak tau 3 orang itu siapa, lalu korpos kami yang kasian banget liat mukanya, Arter.
DIA INI SIAPA WOY TIBA-TIBA MAU SELFIE SAMA GUE. MANA MUKA GUE KAYAK MAU SELFIE BARENG LAGI HAH
2017 Februari gue udah punya dosen
pembimbing, mner abed sama enci lita. Gue penelitian tentang kandungan rumput
laut Eucheuma cottonii. Ujian
proposal berjalan lancer. Tapi ketika gue mulai penelitian di lab, itulah ujian
hidup pertama gue. Banyak banget struggle. Mulai dari ngumpuin bahan-bahan
kimia yang gak semua jualnya di Manado. Rumput laut juga agak susah didapat. Jadi
penelitian gue mulai dari mengekstrak rumput laut Eucheuma cottonii menjadi kayak esens gitu pake larutan methanol. Nah
disinilah yang buat gue stress nangis capek pengen berhenti. Jadi karena
terbatasnya lab di kampus, dosen gue ngerekomendasiin untuk dicek kandungannya
di lab kampus Unpad Bandung soalnya udah lengkap. Gue kirimlah sampel gue
kesana. Singkat cerita setelah seminggu sampai disana dan dianalisa dikirimlah
hasilnya dan… GAGAL. IYA GAGAL. GUE NANGIS WOY. Jadi seharusnya ada beberapa
kandungan fitokimia di rumput laut tersebut harusnya positif (berdasarkan
jurnal-jurnal yang ada) tapi PUNYA GUE SEMUANYA NEGATIF. Kurva yang harusnya
naik GUE PUNYA NGGAK. HANCUR LAH POKOKNYA GUE. GUE NANGIS SESEGUKAN DI RUMAH.
Apalagi analisa tersebut dibayar nggak murah. Kalau nggak salah 400ribuan. Menurut
lo itu mungkin murah, tapi menurut gue yang masih mahasiswa yang Cuma tau minta
uang ke orang tua itu mahal banget. Ya kali harus mulai dari awal lagi. Proses ekstraksinya
memakan waktu seminggu lebih dan gue pengen ngebut supaya jadwal wisuda bulan
agustus masih bisa gue daftar. Akhirnya gue konsultasikan masalah ini ke dosen
pembimbing gue, enci lita. Dia menguatkan gue. Dia bilang maju saja untuk ujian
hasil penelitian. Gak apa-apa. Nanti dia bantu. Aaaa pokoknya enci lita
terbaiklah pokoknyaa.
Gue pun maju ujian hasil
penelitian. Gue didepan dengan tidak pedenya mempresentasikan hasil penelitian
gue yang gagal. Gue babak belur didepan
di tekan sama dosen penguji untuk buat lagi penelitiannya. Gue mau
nangis. Mata udah berkaca-kaca di depan. Tetapi enci Lita dan mner abe
ngebelain gue. Mereka ngasih masukan kalau penelitian gue bahas aja kenapa
kandungannya jadi negative semua. Gue menguatkan diri. Air mata udah mau
tercurah didepan dosen-dosen tapi gue tahan. Setelah ujian, gue gak mampu
menahan air mata gue yang udah terbendung. Gue nangis sesegukan ke ruang kelas
bawah. Adek-adek kelas gue terheran-heran gue nangis. Ada teman-teman yang
menguatkan dan tante tin. Gue gak kuat. Gue pun pulang dan melanjutkan tangisan
gue. Gue nelpon teman gue. Si Acar
Gue : *nangis sesegukan gak bisa
bicara*
Acar: “Halo? Eh kenapa lo? Nangis?
Gue : *nangis lebih kencang*
Acar : “lo hamil? Dihamilin sama
siapa??”
Gue :WOY
Gue kemudian menjelaskan masalah
gue. Dia menguatkan. Gak hanya acar. Gue telepon juga si Clara. Mereka berdua
sasaran gue nangis wkwk
Gue pun gak berlarut-larut dalam
kesedihan. Toh dospem gue udah kasih solusi. Gue perbaikilah laporan hasil
penelitian gue dan mulai menulis skripsi. Bulan Juni gue beranikan diri untuk
maju ujian komprehensif a.k.a ujian skripsi. Alhamdullah berjalanan mulus. Gue menjelaskan
dengan semampu gue kenapa sampai hasilnya seperti itu. Hal tersebut dikarenakan
masih banyaknya kandungan kandungan garam dalam ekstrak rumput laut gue. Yagitulah
kira-kira. Singkat cerita gue daftar wisuda, penuhin semua syarat-syarat wisuda
dan gue wisuda bulan Agustus 2018. YEY! Tepat waktu yaaaa….. dan otw pengangguran.
ujian skripsi. pede aja di depan setelah nangis-nangis wkwkkk
ciee wisudaa
Setelah wisuda gue gak langsung
angkat kaki dari kos. Nggak. Gue masih ngekos di Manado. Gue nutupin status gue
sebagai sarjana pengangguran dengan latihan bawa mobil dan les bahasa inggris ngambil
program buat tes TOEFL. Akhir 2017 selesai. Gue udah tau bawa mobil dan nilai
tes TOEFL gue sedikit dibawah yang gue harapkan. Tapi nggak apa-apa. Nilainya menurut
gue lumayanlah buat orang yang baru pertama kali ikut tes TOEFL.
Bulan Januari 2018 gue mulai
nyari-nyari kerja. CV gue tebar kemana-mana. Kenapa gak ngelamar jadi honor
aja? Nggak. Gue gak suka. Gue lebih suka berkarir di swasta waktu itu karna pikir
gue punya kejelasan karir dan gajinya lumayan. Gue pun keterima di perusahaan
pengolahan ikan tuna segar dan beku. Posisi gue sempat jadi Personal
Asistantnya asisten plant manager. Bingung gak lu? Iya kannn memang bos gue
aneh waktu itu. Orang cina Singapore. Kami sering memanggilnya opa karena emang
udah tua tapi banyak maunya. Gue juga sempat jadi kepala QA menggantikan kak
Kiki yang udah pindah ke tempat kerja lain. Terus terang gue capek kerja
disitu. Seharian kerjanya berdiri dalam ruang produksi mengejar target produksi
yang ditargetin sama opa yang kadang udah gak masuk akal. Ke tempat kerja jam 8
pulang kadang jam 9 malam , pernah malah sampai pulang jam 3 subuh Karena mempersiapkan audit FDA. Emang
segila itu gue kerja dulu karena lingkungan kerja gue semuanya kerja gak
males-malesan kayak…. Buakkakakakakakak
teman-teman kantor gue.
Saking gue capeknya dan udah agak
nggak cocok sama bosnya yang ngadi-ngadi dan isu perusahaan bakalan tutup
(ditandai dengan produksi yang berkurang dan gaji yang telat) gue pun resign
bulan oktober 2019. Sebelum gue resign, gue udah melamar sana sini online
maupun offline. Waktu itu gue ingat gue ikut seleksi bank BCA secara online. Seleksi
berkas dan tes onlinenya gue lulus (dibantu sang mantan kampret). Iya mantan
gue yang lumayan pinter ngebantu gue ngisi tes onlinenya HAHAHAH gak nyangka
lulus. Setelah lulus tes online gue diundang untuk tes wawancara di…..
Balikpapan. Ya. Balikpapan. Gue pun resign dari kantor dan 3 hari kemudian
kalau nggak salah tanpa pikir panjang gue berangkat ke Balikpapan buat
wawancara. Adu mujur lah istilahnya. Persiapan gue untuk wawancara sangat
sedikit. Tiket pesawat dan akomodasi selama disana gue tanggung sendiri.
Gue dari hotelpun menuju ke bank
BCA Balikpapan untuk wawancara. Was-was sekali. Yang wawancara gue pun
didatangkan dari Jakarta. Menurut gue wawancara waktu itu nggak puas. Jawaban gue
saat wawancara agak gimana gitu. Tapi gue tetap berdoa untuk lulus. Gila aja
gue dari Manado jauh-jauh ke Balikpapan hanya untuk wawancara woy! Setelah
wawancara gue kaget disuruh ngikut tes lagi online yang lalu. Pertanyaan sama
persis. Dan gue gak tau jawabnya karena tes lalu dibantu oleh si mantan
kampret. Muka gue tegang di depan layar computer karena sungguh clueless. Pertanyaan
soal matematika tapi yang next level. Pusing. Gue mengisi jawaban yang ngasal
sambil berharap jawaban itu benar huhuhu
lagi di Balikpapan nih selesai wawancara
Balik ke hotel gue sedih karena
mengingat tes tadi. Dan emang lagi galau karena baru beberapa bulan putus sama
sih mantan kampret itu. Poor me wkwkwkw besoknya gue pun pulang ke Manado. Selang
2 minggu kemudian gue dapet email pengumuman tes. Hasilnya gue..nggak lulus. Gue
kecewa. Gue down. Gak ada support system. Si mantan kampret udah dapet kerja di
Jakarta dan gue pengangguran. Gue nangis hamper tiap hari kalau sendiri di
rumah meratapi kisah hidup gue yang pait ini.
Bulan desember 2019 pun dibuka
seleksi CPNS. Gue daftar (masih dalam keadaan sedih sedikit depresi). Gue masih
bingung mau daftar dimana. Ada 3 daerah yang buka pendaftaran yang sesuai
dengan background gue. Minahasa Utara, Sitaro dan Bolsel. Gue bingung. Yang
pasti gue gak milih Minut karena pasti disitu banyak yang daftar. Nah tersisa
Sitaro dan Bolsel. Gue awalnya milih Sitaro karena dekat dengan sanger. Tinggal
3 jam berlayar sampai. Pertimbangan gue karena di sanger gue punya banyak
saudara. Gak terlalu jauh juga dai manado, hanya 3 jam pakai kapal cepat. Tapi…
papa gue menyarankan gue untuk memilih Bolsel.
Papa : “udah pilih Bolsel aja. Masih bisa ditempuh pakai mobil walau
jauh. Kalau sitaro, kalau misalkan musim ombak kencang kamu gimana mau pulang? Terus
kalau gunung meletus gimana?
Iya juga ya. Ya akhirnya gue
milih bolsel dengan sedikit berat hati, karena gue ingat bolsel masih sangat
sunyi. Kalau sitaro gue udah pernah pergi soalnya. Udah lumayan rame. Kalau bolsel
gue pernah pergi gak salah tahun 2004 dan itu sangatlah sunyi. Rumah penduduk
masih sangat sedikit. Tapi yaudah bismillah bolsel kataku waktu itu, daripada
jadi pengangguran. Beberapa minggu kemudian pengumuman gue lulus berkas dan
diumumkan tes SKD bulan februari tahun 2020. Tes SKD dilaksanakan di kantor
BKPDSM Bolsel.
Gue belajar mati-matian buat
lulus tes tersebut sambil depresi karena si mantan kampret udah move on. Yah
gue emang sebodoh itu. Gue kehilangan selera makan. Belajar pun sambil nangis. Wkwkwk
sad girl banget gue yaah HAHAHAHAH
Gue pun ke bolsel buat ikut tes. Gue
mengerahkan segala pikiran gue buat ngisi soal-soal sambil berdoa agar lulus. Gue
capek jadi pengangguran. Di menit terakhir gue pun memberanikan diri untuk
finish soal dan hasilnya langsung kebaca. WAH GILA HASIL TES SKD GUE DILUAR
DUGAAN. TINGGI WOY ASTAGAAAA. Dalam satu kelas yang ikut ujian, gue peringkat 2
waktu itu. Alhamdulillah. Semua usaha gue terbayarkan!! Gue senang banget
karena melihat hasilnya. Apalagi kuota buat keterima hanya 1, it means gue
peringkat 1 diantara 3 orang yang ikut ujian buat Dinas Perikanan Bolsel. Gue
terdiam waktu itu di mobil mengingat apa yang udah gue lewatin. Tuhan emang gak
pernah meninggalkan umatnya. Gue ke pantai sondana. Merenung. Hidup kadang
emang kayak roller coaster.
Gue pun balik ke Bitung. Tahun 2020.
Tahun mulai merebaknya virus covid 19. Gue nunggu-nunggu buat tes selanjutnya tapi
ditunda entah sampai kapan karena corona. Orang-orang jadi takut keluar rumah. Semua
pada pake masker. Untuk sekeluarga gak pernah menunjukan gejala covid 19. Alhamdulillah
gue, papa, mama sekeluarga sehat walafiat.
Gue sempat stress berat karena jadi
pengangguran udah beberapa bulan karena tes SKB yang entah kapan akan
dilaksanakan. Gue sempat melamar di beberapa kantor di Bitung dan Manado bareng
Tasya tapi gak kunjung dipanggil karena banyak kantor yang tutup karena covid
19. Gue dan Tasya nyebar lamaran pake motor ke Manado. Gue dan Tasya sempat
beberapa diwawancarai di beberapa kantor tapi Cuma sampai di tahap wawancara. Nyari
kerja emang GAK GAMPANG. (kecuali pake jalur orang dalam) wkwk.
Sampailah di bulan agustus ada
pengumuman bahwa bulan September akan dilaksanakan tes SKB. Alhamdulillah kabar
yang sangat menggembirakan. Gue belajar dengan keras. Hamper semua materi
kuliah gue pelajarin. Gue bongkar semua buku-buku catatan kuliah gue dulu dan
gue pelajari lagi. Emang terniat gue lah wkwk. September pun gue ikut tes SKB
yang dilaksanakan di kantor BKN Manado. Lawan gue 2 orang. Mereka berdua udah
ujian di Gorontalo. Gue udah tau nilainya. Gue berharap nilai SKB gue harus
lebih tinggi dari mereka berdua atau at least sama karena gue udah unggul di
tes SKD. Gue mengisi tes dengan lancar. Hari itu gue sangat semangat mengikuti
tes. Papa mama menunggu di mobil sambil berdoa agar gue bisa lulus. Hamper 2
jam berlalu. Seluruh soal udah gue isi. Waktu sisa 5 menit. Gue klik finish. Dan…
WAH GILA NILAI GUE LEBIH TINGGI DARI LAWAN GUE IT MEANS GUE LULUS TES
CPNS!!!!!!!!! ALHAMDULILLAH. Kataku dalam hati. Gue fix bakal jadi orang
bolsel. Gue langsung keluar ruangan tes sambil menahan air mata haru. Gue ke
mobil dan bilang ke papa mama kalau gue lulus. Mereka sungguh sangat bahagia. Hari
itu merupakan hari yang gak terlupakan. Perjuangan gue selama ini gak sia-sia. Akhirnya
gue sebentar lagi jadi pegawai dan udah gak jadi pengangguran lagi :’) stress gak
sih lo ketika lo pengangguran dan teman-teman lo story kantornya, kerjaanya…
ngeliat itu saja waktu itu gue nangis. Tapi Tuhan emang sebaik itu. Timenya
emang pas banget. Bulan November gue ke Bolsel lagi untuk pertemuan perdana
bareng teman-teman CPNS lainnya. Who knows kalau gue tinggal di bolsel sampai
hari ini? Wkwk
my turning point.
Buat yang nyari kerja.. Semangat. Kalau
ada rekrutment , ikutttt. Kalau gak ada rekrutmen? Masukin CVnyaaaa jangan
gampang menyerah. Soal gaji? Belakangan kalau gue mah. Pengalaman dulu yang
penting. Kenal lingkungan kerja itu penting. Gimana bosnya, teman-teman kerjanya,
struggle pekerjaanya. Itu yang bikin kita grow up. Tuhan gak pernah ninggalin kita kok. Berdoa dan berusaha.
Tuhan baik banget yang pasti heyy
Gitu aja dulu yaa gak kerasa udah
5 halaman di word wkwkw